

Minanga Group
Minyak sawit merupakan minyak nabati yang termurah dan yang paling serbaguna untuk diproduksi serta memiliki produksi tertinggi per hektar dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak sayur lainnya. Minyak sawit banyak digunakan sebagai minyak goreng dan merupakan bahan utama untuk produk makanan mulai dari margarin untuk pembuatan es krim, dan barang-barang non-makanan seperti produk perawatan tubuh; sabun, sampo hingga pelembab dan juga dapat ditemukan dalam berbagai macam surfaktan seperti deterjen dan emulsifier.
Sekitar 80 persen dari semua jenis minyak kelapa sawit dan inti sawit digunakan untuk produk makanan, sedangkan 20 persen sisanya untuk produk non-makanan, termasuk obat-obatan, bahan kimia pertanian, dan untuk memasok permintaan untuk biodiesel. Pada awal tahun 2010, kelapa sawit hanya dapat menyumbangkan sebesar 1 persen dari permintaan global tahunan yang sebanyak 2,8 juta ton untuk biodiesel. Tetapi, dalam sebuah makalah akademis diperkirakan permintaan biodiesel akan meningkat 100 kali lipat pada tahun 2050 dan kemungkinan kelapa sawit akan menjadi bahan baku utama untuk itu.
Meskipun potensi besar ini meningkat pada permintaan global yang berasal dari China, India, Asia Tenggara dan (pasar yang berkembang) di Afrika, dan karena peraturan yang ketat di Eropa mengenai penggunaan biofuel – di mana ia juga muncul sebagai salah satu importir utama minyak sawit – saat ini, hanya Malaysia dan Indonesia yang merupakan produsen dan eksportir komoditas terbesar di dunia.
Keuntungan utama Industri:
Minyak sawit memiliki usia penyimpanan yang relative lebih lama apabila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Dengan fasilitas penyimpanan ditempat yang baik, minyak sawit dapat disimpan sampai dengan satu tahun tanpa menurunkan kualitasnya.
Minyak kelapa sawit merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin E, yang dapat menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan kekebalan terhadap infeksi. Hal ini juga meningkatkan visi dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan kesehatan mata.
Minyak kelapa sawit mempunyai harga yang relatif murah apabila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya
Kerugian Industri utama:
Lingkungan hidup.
Ketersediaan lahan berkurang dan masalah dalam pembukaan lahan.
Peraturan Pemerintah.
Meningkatnya risiko keanekaragaman hayati
Meningkatnya permintaan untuk praktek industry minyak sawit yang lebih berkelanjutan agar dapat mengantisipasi pertumbuhan dalam waktu dekat karena masalah lingkungan.